Minggu, 29 Maret 2009
Halusinasi Romantika Hidup
Sekelebat angin gundah memenuhi ruang hati
Nampak wajah murung bercampur sedih
Raut mukanya menampakkan aura keresahan
Bak lukisan abstrak yang penuh goresan-goresan tak beraturan
Di samping tubuh lesu tampak sampah berserakan
Mungkin sedang ada suatu peristiwa hebat
Ah, halusianasi panjang menyuburkan lamunan
Menatap langit penuh hasrat, tapi menampakkan kekosongan
Di sudut ruang sempit, ditemani nyamuk dan hewan pengerat
Bau anyir membuat hidung terasa sesak
Perut pun terasa mau muntah
Tapi, sepotong tubuh lusuh tetap tak beranjak dari tempatnya
Berbagai persoalan hidup jamak dialami manusia
Rentetan peristiwa yang kadang tak direncanakan tiba-tiba terjadi
Kegalauan manusia meratapi nasib di atas duka lara
Sungguh, penat rasanya memikirkan nasib ketidakjelasan
Asmara memang terkadang menjadi biang keladi
Akibatnya, ketajaman berpikir nalar pun dikalahkan
Romantika semu menjadi sesembahan hidup
Meradang penuh ambisi tampa ada celah jalan keluar
Pikiran dipenuhi angan-angan kosong
Menumpahkan kebuntuan berpikir yang membelenggu
Muhammad Noor Ahsin
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes
Bergiat di Komunitas Harmoni
Semarang
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar