Kamis, 04 Desember 2008

Ajang kreativitas Seni dan Budaya SMK N 9 Semarang




“Momen perpisahan itu, kami hanya bisa mempersembahkan Syair lagu dan beragam pentas kreativitas sesuai dengan bakat yang kami punya.”

Itulah salah satu pernyataan siswi SMK N 9 Semarang, saat penyelenggaraan Pentas Seni, yang diadakan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Unnes dalam rangka perpisahan, setelah tiga bulan selesai magang mengajar.


Acara tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, (29/11) bertempat di gedung aula sekolah dengan mengangkat tema "One Day Full Of Love". Tentu sahabat abu-abuers tahu dengan makna tema tersebut, yaitu sehari penuh cinta. Kata love di sini bukan makna cinta secara umum, tapi lebih ke makna secara khusus. Artinya segala aktivitas itu akan sangat bermakna jika dilandasi cinta dan ketulusan. Jadi, segala kreativitas seni dan budaya nanti yang ditampilkan dalam acara hendaknya dijiwai dengan rasa cinta, ketulusan hati, dan penjiwaan. Agar bakat terpendam yang ada dalam siswa semakin semakin terasah.


Pada hari itu suasana sekolah sungguh sangat ramai sekali. Seluruh siswa-siswi berbondong-bondong memenuhi Aula sekolah untuk melihat acara Pentas Seni. Sahabat abu-abuers SMK N 9 Semarang tentunya merasa senang dan terhibur dengan acara tersebut. "Sebelumnya memang hanya kali ini mahasiswa PPL yang mengadakan perpisahan dengan meyelenggarakan Pentas Seni di sekolah ini, kami sangat senang." Tutur Endang Setiawati, Siswi kelas II AK 2.


Menurut Aji Mandayaratna, selaku Ketua panitia, acara tersebut bertujuan untuk mengembangkan bakat seni dan kreativitas siswa-siswi SMK N 9 Semarang. Sebelum mengadakan pentas seni kami melihat dan mengamati bahwa bakat seni serta kreativitas siswi di sini sangat beragam. Sehingga pada momen perpisahan tersebut kami sepakat dengan teman-teman ingin menyelenggarakan pentas seni sebagai wadah dan ajang kreativitas seni dan budaya bagi siswa-siswi di sini. Untuk menonjolkan budaya, seluruh panitia mengenakan Dresscode batik. Panitia pun dengan bangga memakainya, Karena batik merupakan salah satu budaya jawa yang harus dilestarikan.


Respon dari sahabat Abu-abuers SMK N 9 Semarang terhadap acara pentas seni pun terasa sangat baik. Sebelum pelaksanaan acara, tercatat ada sebanyak 20 tampilan yang sudah mendaftar ke pihak panitia. Meliputi pentas Band, karaoke, puisi, solo vokal, dance, rebana, drama, dan sebagainya. Kebanyakan yang akan pentas adalah siswa-siswi sekolah sendiri. Dominasi yang akan tampil adalah para siswi. Itu wajar karena 95 % murid yang sekolah di sini adalah perempuan. Selain dari siswa-siswi juga ada beberapa bintang tamu yang sengaja didatangkan dari luar untuk menambah semarak acara.


Walaupun masih usia muda, kemampuan siswa-siswi pentas di atas panggung tidak kalah dengan yang sudah profesional. Semisal group band Blooostains, Band tersebut personelnya terdiri dari empat siswi. Mereka memainkan lagu untuk menghibur dan memberi kenangan perpisahan kepada mahasiswa PPL Unnes.


Sebetulnya yang akan tampil memang banyak. Namun karena keterbatasan waktu, jadi tidak semua siswa bisa unjuk gigi mempersembahkan kreativitas di atas panggung. Tapi yang jelas siswa-siswi terhibur, dan acara tersebut memberikan banyak kenangan bagi guru, siswa, dan mahasiwa PPL Unnes.


Menurut Ibu Dra. Surtikanti, selaku Waka kesiswaaan, secara umum saya menilai positif dengan acara pentas seni yang diadakan mahasiswa PPL Unnes, hanya saja ada beberapa kekurangan dalam penyelenggaraannya, tapi saya kira sich maklum saja. Tuturnya. Beliau berpesan bahwa meskipun sudah tidak praktik mengajar dan akan segera berpisah, harapannya komunikasi dan silaturahmi dengan pihak sekolah tetap terjalin.


Di akhir acara siswa-siswi pun menangis dan terharu dengan perpisahan itu. Biar bagaimanapun, setiap perjumpaan pasti juga ada perpisahan. Seluruh siswa, guru, dan mahasiswa PPL Unnes saling berjabatan tangan untuk berpisah.


Oleh. Muhammad Noor Ahsin

Koordinator Mahasiswa PPL Unnes

di SMKN 9 Semarang

Ajang kreativitas Seni dan Budaya



“Momen perpisahan itu, kami hanya bisa mempersembahkan Syair lagu dan beragam pentas kreativitas sesuai dengan bakat yang kami punya.”


Itulah salah satu pernyataan siswi SMK N 9 Semarang, saat penyelenggaraan Pentas Seni, yang diadakan mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Unnes dalam rangka perpisahan, setelah tiga bulan selesai magang mengajar.


Acara tersebut diselenggarakan pada hari Sabtu, (29/11) bertempat di gedung aula sekolah dengan mengangkat tema "One Day Full Of Love". Tentu sahabat abu-abuers tahu dengan makna tema tersebut, yaitu sehari penuh cinta. Kata love di sini bukan makna cinta secara umum, tapi lebih ke makna secara khusus. Artinya segala aktivitas itu akan sangat bermakna jika dilandasi cinta dan ketulusan. Jadi, segala kreativitas seni dan budaya nanti yang ditampilkan dalam acara hendaknya dijiwai dengan rasa cinta, ketulusan hati, dan penjiwaan. Agar bakat terpendam yang ada dalam siswa semakin semakin terasah.


Pada hari itu suasana sekolah sungguh sangat ramai sekali. Seluruh siswa-siswi berbondong-bondong memenuhi Aula sekolah untuk melihat acara Pentas Seni. Sahabat abu-abuers SMK N 9 Semarang tentunya merasa senang dan terhibur dengan acara tersebut. "Sebelumnya memang hanya kali ini mahasiswa PPL yang mengadakan perpisahan dengan meyelenggarakan Pentas Seni di sekolah ini, kami sangat senang." Tutur Endang Setiawati, Siswi kelas II AK 2.


Menurut Aji Mandayaratna, selaku Ketua panitia, acara tersebut bertujuan untuk mengembangkan bakat seni dan kreativitas siswa-siswi SMK N 9 Semarang. Sebelum mengadakan pentas seni kami melihat dan mengamati bahwa bakat seni serta kreativitas siswi di sini sangat beragam. Sehingga pada momen perpisahan tersebut kami sepakat dengan teman-teman ingin menyelenggarakan pentas seni sebagai wadah dan ajang kreativitas seni dan budaya bagi siswa-siswi di sini. Untuk menonjolkan budaya, seluruh panitia mengenakan Dresscode batik. Panitia pun dengan bangga memakainya, Karena batik merupakan salah satu budaya jawa yang harus dilestarikan.

.

Respon dari sahabat Abu-abuers SMK N 9 Semarang terhadap acara pentas seni pun terasa sangat baik. Sebelum pelaksanaan acara, tercatat ada sebanyak 20 tampilan yang sudah mendaftar ke pihak panitia. Meliputi pentas Band, karaoke, puisi, solo vokal, dance, rebana, drama, dan sebagainya. Kebanyakan yang akan pentas adalah siswa-siswi sekolah sendiri. Dominasi yang akan tampil adalah para siswi. Itu wajar karena 95 % murid yang sekolah di sini adalah perempuan. Selain dari siswa-siswi juga ada beberapa bintang tamu yang sengaja didatangkan dari luar untuk menambah semarak acara.


Walaupun masih usia muda, kemampuan siswa-siswi pentas di atas panggung tidak kalah dengan yang sudah profesional. Semisal group band Blooostains, Band tersebut personelnya terdiri dari empat siswi. Mereka memainkan lagu untuk menghibur dan memberi kenangan perpisahan kepada mahasiswa PPL Unnes.


Sebetulnya yang akan tampil memang banyak. Namun karena keterbatasan waktu, jadi tidak semua siswa bisa unjuk gigi mempersembahkan kreativitas di atas panggung. Tapi yang jelas siswa-siswi terhibur, dan acara tersebut memberikan banyak kenangan bagi guru, siswa, dan mahasiwa PPL Unnes.


Menurut Ibu Dra. Surtikanti, selaku Waka kesiswaaan, secara umum saya menilai positif dengan acara pentas seni yang diadakan mahasiswa PPL Unnes, hanya saja ada beberapa kekurangan dalam penyelenggaraannya, tapi saya kira sich maklum saja. Tuturnya. Beliau berpesan bahwa meskipun sudah tidak praktik mengajar dan akan segera berpisah, harapannya komunikasi dan silaturahmi dengan pihak sekolah tetap terjalin.


Di akhir acara siswa-siswi pun menangis dan terharu dengan perpisahan itu. Biar bagaimanapun, setiap perjumpaan pasti juga ada perpisahan. Seluruh siswa, guru, dan mahasiswa PPL Unnes saling berjabatan tangan untuk berpisah.


Oleh. Muhammad Noor Ahsin

Koordinator Mahasiswa PPL Unnes

di SMK N 9 Semarang