Selasa, 06 Januari 2009

Peduli Objek Wisata Goa Kreo



Pada hari Minggu 4 Januari 2009 lalu, saya dan 3 orang teman saya berniat mengunjungi Objek wisata Goa Kreo yang terletak di Kecamatan Gunungpati Semarang. Cuaca kala itu sangat cerah. Kami ke sana dari Sekaran Unnes dengan memakai sepeda motor. Sesampai di lokasi pada pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB memang baru sedikit pengunjung yang datang.

Objek Wisata Goa kreo Merupakan sebuah tempat wisata alam yang menyuguhkan hiburan dengan objek ribuan monyet, goa unik, dan pemandangan alam yang indah. Kami merasa senang bisa menikmati pemandangan yang masih alami tersebut. Menurut beberapa penduduk sekitar, objek ini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat, baik dari masyarakat Semarang maupun dari luar Kota Semarang. Biasanya waktu yang paling ramai adalah ketika hari Sabtu, Minngu, dan waktu hari libur lainnya.

Ketika itu banyak monyet bergelantungan di atas pohon sekitar tempat parkir, ada juga yang berkekar-kejaran kesana kemari. Mungkin sudah sering banyak orang yang berkunjung, sampai-sampai monyet pun tidak takut jika kami dekati dengan jarak yang sangat dekat. Kami mengamati gerak-gerik para monyet. Sesekali kami melemparkan kacang untuk memberi makan mereka. Sungguh liburan yang mengasyikkan, kami merasa terhibur dengan kejadian itu.

Ada juga kisah lucu, yaitu ketika induk monyet menggendong bayinya bersama teman-temannya ke dekat kami berempat. Tiba-tiba mereka duduk dan saling petan (mencari kutu) di punggug kera. Sungguh hal yang lucu. Seperti keluarga manusia, pikirku. Kebetulan, Saya membawa dokumentasi berupa kamera digital. Moment tersebut saya abadikan dalam bentuk foto. Saya memotret hal-hal yang sekiranya menarik.

Setelah itu, kami penasaran ingin menyusuri ke lokasi goa kreo. Untuk menuju ke sana, kami harus melalui jalan setapak yang berkelok. Kami berempat berjalan menuju lokasi itu. Di sepanjang perjalanan, kami masih dihibur dengan pemandangan alam indah dan beberapa monyet yang bergelantungan di atas pohon, juga ada yang berjalan mendekat ke kami berempat.

Hanya saja, ada hal kurang enak yang kami rasakan. Di sepanjang jalan itu kami melihat banyak kotoran monyet yang tercecer di mana-mana. Bau anyir pun sesekali kami rasakan. Saya jadi berpikir, mungkin wajar kalau di sepanjang jalan ini ada banyak kotoran monyet. Kan memang mayoritas yang menghuni objek ini monyet.

Tapi, rasanya mungkin kami dan pengunjung lain kurang nyaman melihat hal tersebut. Bahkan sampai-sampai ada pengunjung yang cincing-cincing mengangkat celana atau roknya agar tidak terkena kotoran. Mungkin mereka khawatir kalau kain celana atau roknya terkena kotoran, kan bisa najis. Kami pun menekuk sebagian kain celanan agar tidak terkena kotoran tersebut.

Melihat hal tersebut, alangkah indahnya jika kotoran-kotoran monyet itu setiap saat rutin dibersihkan. Agar pengunjung tidak merasa hiburannya sedikit terganggu dengan pemandangan yang kurang enak. Tentunya ada banyak petugas kebersihan yang bekerja di tempat itu. Hanya saja mungkin kurang maksimal. Semoga saja ada perhatian lebih dari pihak terkait objek wisata Goa Kreo tentang kebersihannya. Sehingga pengunjung dapat menikmati liburan dengan keceriaan dan tanpa ada kekecewaan ketika pulang meninggalkan lokasi.


Muhammad Noor Ahsin

Peduli Objek Wisata Goa Kreo

Pada hari Minggu 4 Januari 2009 lalu, saya dan 3 orang teman saya berniat mengunjungi Objek wisata Goa Kreo yang terletak di Kecamatan Gunungpati Semarang. Cuaca kala itu sangat cerah. Kami ke sana dari Sekaran Unnes dengan memakai sepeda motor. Sesampai di lokasi pada pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB memang baru sedikit pengunjung yang datang.

Objek Wisata Goa kreo Merupakan sebuah tempat wisata alam yang menyuguhkan hiburan dengan objek ribuan monyet, goa unik, dan pemandangan alam yang indah. Kami merasa senang bisa menikmati pemandangan yang masih alami tersebut. Menurut beberapa penduduk sekitar, objek ini sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat, baik dari masyarakat Semarang maupun dari luar Kota Semarang. Biasanya waktu yang paling ramai adalah ketika hari Sabtu, Minngu, dan waktu hari libur lainnya.

Ketika itu banyak monyet bergelantungan di atas pohon sekitar tempat parkir, ada juga yang berkekar-kejaran kesana kemari. Mungkin sudah sering banyak orang yang berkunjung, sampai-sampai monyet pun tidak takut jika kami dekati dengan jarak yang sangat dekat. Kami mengamati gerak-gerik para monyet. Sesekali kami melemparkan kacang untuk memberi makan mereka. Sungguh liburan yang mengasyikkan, kami merasa terhibur dengan kejadian itu.

Ada juga kisah lucu, yaitu ketika induk monyet menggendong bayinya bersama teman-temannya ke dekat kami berempat. Tiba-tiba mereka duduk dan saling petan (mencari kutu) di punggug kera. Sungguh hal yang lucu. Seperti keluarga manusia, pikirku. Kebetulan, Saya membawa dokumentasi berupa kamera digital. Moment tersebut saya abadikan dalam bentuk foto. Saya memotret hal-hal yang sekiranya menarik.

Setelah itu, kami penasaran ingin menyusuri ke lokasi goa kreo. Untuk menuju ke sana, kami harus melalui jalan setapak yang berkelok. Kami berempat berjalan menuju lokasi itu. Di sepanjang perjalanan, kami masih dihibur dengan pemandangan alam indah dan beberapa monyet yang bergelantungan di atas pohon, juga ada yang berjalan mendekat ke kami berempat.

Hanya saja, ada hal kurang enak yang kami rasakan. Di sepanjang jalan itu kami melihat banyak kotoran monyet yang tercecer di mana-mana. Bau anyir pun sesekali kami rasakan. Saya jadi berpikir, mungkin wajar kalau di sepanjang jalan ini ada banyak kotoran monyet. Kan memang mayoritas yang menghuni objek ini monyet.


Tapi, rasanya mungkin kami dan pengunjung lain kurang nyaman melihat hal tersebut. Bahkan sampai-sampai ada pengunjung yang cincing-cincing mengangkat celana atau roknya agar tidak terkena kotoran. Mungkin mereka khawatir kalau kain celana atau roknya terkena kotoran, kan bisa najis. Kami pun menekuk sebagian kain celanan agar tidak terkena kotoran tersebut.

Melihat hal tersebut, alangkah indahnya jika kotoran-kotoran monyet itu setiap saat rutin dibersihkan. Agar pengunjung tidak merasa hiburannya sedikit terganggu dengan pemandangan yang kurang enak. Tentunya ada banyak petugas kebersihan yang bekerja di tempat itu. Hanya saja mungkin kurang maksimal. Semoga saja ada perhatian lebih dari pihak terkait objek wisata Goa Kreo tentang kebersihannya. Sehingga pengunjung dapat menikmati liburan dengan keceriaan dan tanpa ada kekecewaan ketika pulang meninggalkan lokasi.

(Tulisan di atas pernah di muat di Koran Suara Merdeka, pada hari Minggu, 11 April 2009)

Muhammad Noor Ahsin
Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia Unnes
Bergiat di Komunitas Harmoni Semarang