Minggu, 29 Maret 2009

Tantangan Mengajar Bagi Calon Guru


Salah satu tugas Perguruan Tinggi (PT) berbasis pendidikan adalah mencetak calon guru. Di jawa tengah terdapat banyak institusi pendidikan pencetak calon guru. Seperti halnya Unnes, UNS, Unsoed, IKIP PGRI, IAIN walisongo, Stain Salatiga, dan beberapa institusi pendidikan lain, baik yang berada di bawah naungan Depdiknas atau Depag.

Beberapa institusi tersebut melahirkan calon pendidik yang nantinya akan menjadi pengajar di beberapa sekolah. Selama kuliah mahasiswa yang mengambil study pendidikan dibekali dengan berbagai disiplin ilmu sesuai jurusan yang sedang ditempuh. Beberapa keterampilan dan inovasi mengajar pun harus dipunyai seorang guru. Sehingga nantinya ketika lulus mereka benar- benar menjadi calon pendidik yang punya skill dan kreativitas tinggi dalam mengajar.

Untuk memberikan pengalaman mengajar bagi calon guru, mahasiswa studi pendidikan harus melakukan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ke sekolah-sekolah. Praktik ini merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa.

Unnes, sebagai salah satu institusi pendidikan, setiap tahun melaksanakan Program PPL bagi mahasiswa yang mengambil studi pendidikan. Bagi mahasiswa yang mengambil program S1, biasanya pengambilan jadwal PPL Tahun ini, waktu pelaksanaan PPL mahasiswa Unnes dilaksanakan pada tanggal 3 September-28 November. Kurang lebih selama tiga bulan mahasiswa tersebut berusaha mengaplikasikan secara langsung ilmu yang didapat di bangku kuliah.

Ketika pertama praktik mengajar di sekolah, beberapa hambatan dan juga tantangan hampir bisa dipastikan selalu ada. Praktik pengalaman lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah diterapkan agar memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di sekolah atau tempat latihan lainnya.

Kegiatan PPL meliputi praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbin gan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan ekstra kurikuler yang berlaku di sekolah/ tempat latihan.

PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi social. PPL mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang menunjang tercapainya kompetensi pedagogic, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi social.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan media bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan dasar profesi. Dalam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Praktik Pengalaman Lapangan diaplikasikan dalam bentuk praktik mengajar dan kegiatan edukasional lainnya di lembaga sekolah.

Berdasarkan cetusan Undang-undang profesi yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanggal 6 Dersember tahun 2005 guru ditetapkan sebagai profesi. Dengan demikian pekerjaan guru selain harus mempunyai nilai tawar yang tinggi seperti profesi dokter dan professional lainnya, guru harus mempunyai kompetensi yang dapat diandalkan.

Praktik Pengalaman Lapangan yang dilakukan mahasiswa merupakan salah satu wadah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman profesi yang dapat diandalkan. Dalam PPL mahasiswa akan dihadapkan pada kondisi riil aplikasi bidang keilmuan, seperti; kemampuan mengajar, kemampuan bersosialisasi dan bernegosiasi, dan kemampuan manajerial kependidikan lainnya.


Muhammad Noor Ahsin
Mahasiswa Unnes
Bergiat di Komunitas Harmoni
Semarang

Tidak ada komentar: