Senin, 02 Mei 2011

Mendambakan Guru Melek Teknologi



Dewasa ini, orang bisa dikatakan ketinggalan zaman apabila tidak mengikuti perkembangan informasi dan teknologi. Di ranah sekolah, guru yang tidak cakap dalam menggunakan sarana teknologi, khususnya media teknologi pembelajaran bisa dikatakan pendidik yang ketinggalan zaman atau guru gaptek (gagap teknologi).

Perkembangan teknologi mutakhir di bidang pendidikan sedikit banyak mempengaruhi perilaku guru dalam mengajar siswa didiknya di sekolah. Tentu seorang guru akan merasa sedikit tidak nyaman apabila dikatakan guru gaptek. Tidak hanya guru saja, masyarakat umum tentunya juga tidak mau dikatakan demikian. Dalam ranah pendidikan, hadirnya media pembelajaran tentunya sangat diharapkan kebermanfaatannya.

Dahulu ketika kecil, saat penulis sekolah, bapak atau Ibu guru mengajar menggunakan media pembelajaran papan tulis dan kapur tulis. Alat peraga dan media pembelajaran yang digunakan pun masih langka, belum begitu canggih, tidak modern, dan kurang menarik. Seiring dengan ditemukan teknologi, khususnya media pembelajaran pendidikan, kegiatan pembelajaran pun sedikit demi sedikit mengalami perubahan yang positif. Siswa jadi semakin tertarik dengan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang canggih.
Dalam perkembangannya, banyak pelajaran dan bidang studi di sekolah yang menggunakan peralatan teknologi. Seperti bidang studi fisika, kimia, biologi, bahasa, komputer, dan lain sebagainya memiliki laboratorium khusus sesuai dengan bidang studi masing-masing. Hadirnya media teknologi pendidikan seperti microskop, laptop, LCD, dan juga sofware berkaitan dengan pembuatan media pembelajaran dan animasi seperti power point, swish, dan flash juga dapat berpengaruh meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga jadi lebih berkualitas dan menarik.

Pertanyaannya, apakah semua guru dapat menggunakan media pembelajaran seperti itu? Tentunya sulit menjawabnya. Sekolah maju yang mempunyai peralatan dan juga media pembelajaran yang canggih serta mutakhir saja belum tentu semua gurunya dapat mengoperasikan serta menggunakannya. Apalagi sekolah yang biasa, terpencil dan jauh dari kota. Keterbatan dana dan juga fasilitas menyebabkan ketimpangan dalam proses pembelajaran, khususnya tentang penggunaan teknologi dan media pembelajaran di sekolah. Hal itu adalah sedikit permasalahan yang ada dalam sekolah di Indonesia.

Meskipun demikian, guru pun tidak boleh cuek dengan adanya perkembangan teknologi pendidikan. Sebisa mungkin guru harus berusaha untuk mengikuti perkembangan teknologi dan berusaha belajar untuk menggunakannnya. Partisipasi pemerintah dalam memberikan bantuan terutama pengadaan media pembelajaran dan teknologi pendidikan di sekolah terpencil tentunya sangat diharapkan banyak kalangan. Dengan begitu, harapan nanti akan munculnya banyak guru yang kreatif serta melek teknologi.
Teknologi Pendidikan
Pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai masalah atau problema yang harus dihadapai secara rasional dan ilmiah.
Istilah teknologi berasal dari bahasa Yunani, yang menurut Webster Dictionary berarti systematic treatment atau penanganan secara sitematis, sedangkan techne sebagai dasar kata teknologi berarti art, skill, science atau keahlian, keterampilan, ilmu. Jadi “Teknologi Pendidikan” dapat diartikan sebagai pegangan atau pelaksanaan pendidikan secara sistematis, menurut sistem tertentu yang akan dijelaskan kemudian. Teknologi pendidikan merupakan suatu ekspresi dari scientific movement atau gerakan ilmiah yang telah dirintis oleh Aristoteles dan bergerak terus melalui Wund, Pavlov, Thorndike, Skinner, hingga masa kini (Nasution, 2005).

Tujuan pendidikan adalah mengubah anak, yaitu caranya berpikir merasa, berbuat untuk menjadi pribadi yang berkembang. Kurikulum pun disusun untuk mendorong anak berkembang dan mencerdaskan anak bangsa sesuai tujuan pendidikan. Sudah selayaknya pendidik maupun anak didik harus tahu tujuan yang harus dicapai. Adanya tujuan yang jelas sekaligus memberikan ukuran tentang keberhasilan pelajaran. Bila tujuan itu tidak dapat tercapai maka ada kekurangan dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Salah satu cara meningkatkan pembelajan adalah dengan pengadaan fasilitas pembelajaran yang memadahi. Dalam hal ini media pembelajaran atau teknologi pendidikan mempunya pengaruh dalam meningkatkan pembelajaran di sekolah. Menurut Herusatoto, kata media berarti antara, medio berarti tengah yaitu antara dua bagian ujung yang satu dan bagian ujung yang lain, dan medium berarti bahan atau material yang dipakai sebagai perantara, atau berarti pula ukuran tengah antara ysng besar dan yang kecil. Jadi, baik media, medio, dan medium memiliki arti yang umum yaitu sebagai antara atau perantara media dapat diartikan sebagai alat penghantar untuk menyampaikan maksud atau pengertian yang terkandung didalamnya. Dengan kata lain, media pembelajaran bisa dikatakan suatu alat perantara untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dalam ranah pendidikan di sekolah.

Media pembelajaran di sekolah itu ada banyak, ada yang berbentuk audio, visual maupun gabungan keduanya yang biasa dinamakan audiovisual.Dalam teknologi pendidikan alat alat media pembelajaran disebut “hardware”. Alat alat itu dalam metodologi pengajaran lazim disebut alat peraga.
Dalam ranah pendidikan, alat-alat yang dihasilkan oleh teknologi pendidikan, seperti alat-alat audio-visual bukanlah pokok yang esensial. Berdasarkan kenyataan, alat-alat teknologi pendidikan, yakni alat audio visual, betapapun modernnya memang tidak dengan sendirinya mempermudah cara belajar atau memperdalam dan memperluas hasil belajar. Dengan kata lain, adanya teknologi pendidikan yang mutakhir sekalipun tidak secara otomatis pelajaran yang diberikan akan bermutu tinggi. akan tetapi, teknologi pendidikan tidak bisa dihindarkan dalam pendidikan. Kehadiran media dan teknologi pendidikan sangatlah dibutuhkan untuk memudahkan guru dalam proses belajar mengajar.

Dalam hal ini, guru mempunyai peran besar dalam membimbing dan membelajarkan materi yang menarik kepada siswa didik. Perkembangan teknologi pendidikan yang cepat juga hendaknya dibarengi guru dengan memperbanyak wawasan dan juga belajar cara memanfaatkan teknologi pendidikan khususnya dalam pembelajaran di sekolah. Sehingga, ke depan harapannya guru Indonesia akan lebih semakin kreatif, inovatif, lebih profesional dan tidak gaptek.


Muhammad Noor Ahsin,S.Pd.
Peminat Kajian Teknologi, Guru MA NU TBS Kudus

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Salam kenal
Bagi yang sudah melek, kunjungi http://pcahyono.blogspot.com/
Salam kreatif...

Noor Ahsin mengatakan...

ya, pak. terima kasih atas kunjungan Bapak ke blog saya...